Indosat Selenggarakan Global Goals Jam

Indosat Selenggarakan Global Goals JamIndoesat Global Goals Jam. ©2019 Merdeka.com
Merdeka.com - Indosat menyelenggarakan Global Goals Jam di Jakarta pada Jumat (20/9) ini. Indosat menjadi operator pertama yang mengadakan Global Goals Jam.
"Kami buat acara ini berbentuk ideathon atau idea marathon. Ini menjadi suatu tahapan awal untuk mengenerate ide-ide baru yang berkaitan dengan social impact bukan business impact." kata Chief Innovation and Regulatory Officer Arief Musta'in.
Global Goals Jam sendiri adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk menjaring berbagai kelompok dan komunitas yang memiliki ide peenyelesaian suatu masalah global atau lokal berkonteks global. Ide-ide tersebut akan dituang dalam sustained development goals (SDG).
Terdapat 17 gol yang terdaftar sebagai SDG berdasarkan Division for Sustainable Development Goals (DSDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB/UN). Bagi PBB, 17 gol tersebut menjadi target permasalahan dunia untuk diselesaikan hingga tahun 2030.
Di Indonesia, pemerintah melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menentukan SDG untuk Indonesia. Dalam pedoman tersebut, Indonesia tidak memiliki SDG untuk gol ke 12, 14, dan 16 yang berturut-turut adalah konsumsi dan produkai bertanggungjawab, kehidupan bawah laut, dan perdamaian, keadilan, serta institusi kuat.

Wadah Untuk Pencetus Desain Solusi

Acara Global Goals Jam di Indonesia menjadi sarana bagi tim-tim yang datang dari berbagai kota untuk memaparkan desain ide solusi. Acara ini memiliki peserta-peserta dari 84 kota.
Satu tim akan terdiri dari maksimum enam orang. Pada acara, setiap tim akan mendapat kesempatan untuk mempresentasikan desain solusi mereka sesuai dari salah satu atau lebih gol yang ditentukan. Selain itu, desain juga bisa mendapat feedback ketika sesi sharing dengan tim lainnya
Pada akhir acara, Indosat akan memilih satu pemenang dari tim-tim untuk dinobatkan menjadi desain solusi terbaik.
Ide-ide hasil acara akan dilaporkan ke tim global. Pelaporan ide akan sebelumnya melewati proses diskusi internal Indosat.
"Kita punya sistem yang membuat kita bisa laporan hari ini lakukan apa, termasuk ide-ide itu." pungkas Arief.
Selain itu, acara juga mengikutsertakan United Nation Development Program (UNDP). UNDP nantinya dapat memilih desain-desain dari berbagai negara untuk didukung lebih lagi untuk lanjut ke ranah internasional.
"Saya pikir kita akan punya opportunity bagus untuk melahirkan be erapa ide yang tidak hanya berskala Indonesia tetapi juga dunia. Semoga salah satu atau duanya dari Indonesia." tandas Arief. [idc]
Share:

Digitalisasi, Direktur Astra International: Seluruh Aplikasi akan Nyambung ke Depan

Digitalisasi, Direktur Astra International: Seluruh Aplikasi akan Nyambung ke DepanMenara Astra International. ©2019 Merdeka.com
Merdeka.com - Kelompok usaha raksasa di Indonesia, PT Astra International Tbk, dikenal memiliki anak usaha yang banyak. Lebih dari 200 anak usaha dari tujuh lini bisnis utama; otomotif, jasa keuangan, pertambangan-energi, logistik, teknologi informasi, dan properti. Per 2918, kelompok usaha raksasa ini mencatat pendapatan usaha Rp 239 triliun dengan laba bersih Rp 21,6 triliun.
Terkait strategi digitalisasi, menariknya, semua anak usaha itu melakukan digitalisasi masing-masing termasuk membuat aplikasi mobile. Seperti aplikasi Otocare dari Asuransi Astra atau aplikasi mobile milik Toyota-Astra Motor, Astra Daihatsu Motor, dan masih banyak lagi.
Di sisi lain, Astra Grup juga baru membentuk anak usaha bernama PT Astra Digital Internasional. Belum genap dua tahun, Astra Digital menelorkan tiga aplikasi mobil dan satu aplikasi berbasis website. Sebut saja Movic, Seva.id, Cariparkir, dan Sejalan.
Arus digitalisasi semakin deras mengalir di Astra International, sejak investasi langsung senilai US$ 150 juta ke Gojek Indonesia, startup lokal yang kini berstatus decacorn. Buntut dari aksi korporasi tersebut, Astra International dan Gojek membuat platform digital bersama bernama Go-Fleet.
Dengan begitu banyak aplikasi, seperti apa strategi digital Astra Grup di masa mendatang?
Merdeka.com menanyakan ini kepada Suparno Djasmin, Direktur PT Astra International Tbk, saat menghadiri peluncuran aplikasi Oto Care versi 5.0 dari Asuransi Astra di Jakarta, kemarin (19/9).
Menurut Suparno, di masa depan seluruh aplikasi mobile milik anak-anak usaha Astra ini akan berhubungan satu sama lain. Mereka tidak akan berdiri sendiri atau stand alone seperti sekarang.
"Simpelnya, ke depan akan saling nyambung. Misalnya, di aplikasi fitur jual-beli mobil bekas, bakal ada penawaran asuransi mobilnya dari Asuransi astra. Atau bisa juga penawaran dari Astra Credit Company/ACC berikut pembiayaannya. Jadi nanti akan nyambung semuanya," ungkap Suparno yang biasa disapa Pak Abong ini.
Secara garis besar, Abong mengakui entitas Astra banyak sekali dengan badan usaha sendiri-sendiri. Namun, sejatinya penawaran terhadap produk atau jasanya sama, yakni Astra chain.
Dia mencontohkan, pengguna aktif Asuransi Astra yang mencapai 4 juta. Mereka ini juga potensi kustomer bagi value chain Astra lain, seperti Astra Otopart yang menjual suku cadang kendaraan, sehingga terjadi mutual benefit di sini. [sya]
Share:

Samsung Akan Kembangkan Kamera Smartphone Ala iPhone 11 Pro

Samsung Akan Kembangkan Kamera Smartphone Ala iPhone 11 ProKecanggihan Kamera iPhone 11 Pro. ©2019 Apple
Merdeka.com - Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung diyakini saat ini sedang mengembangkan flagship terbarunya untuk tahun depan, yakni Samsung S11.
Saat ini, telah ada rumor yang beredar tentang smartphone tersebut, khususnya soal kamera. Berdasarkan rumor, smartphone tersebut akan memiliki teknologi kamera seperti fitur Deep Fusion pada iPhone 2019.
Dilansir Phone Arena via Tekno Liputan6.com, informasi baru ini disampaikan oleh akun Ice Universe di Twitter. Akun tersebut kerap memberikan berbagai bocoran tentang smartphone baru.
"Samsung juga mengembangkan fungsi 'Deep Fusion' mirip seperti pada iPhone 11 Pro, dan sangat memainkan peran NPU dalam pengambilan gambar dan foto. Kita bisa melihatnya pada Galaxy S11," tulis Ice Universe.
Dikutip dari Computer World, Deep Fusion merupakan sistem pemrosesan gambar baru yang diaktifkan oleh Neural Engine dari chip A13 Bionic.
Deep Fusion memanfaatkan kemampuan machine learning untuk melakukan pemrosesan pixel-by-pixel dari foto, mengoptimalkan tekstur, detail, dan noise di setiap bagiannya.
Menurut keterangan SVP Worldwide Marketing Apple Phil Schiller, Deep Fusion memadukan sembilan exposure terpisah menjadi satu.
Ketika pengguna menggunakan mode ini, kamera iPhone akan mengambil empat gambar pendek, satu long exposure, dan empat gambar sekunder.

Proses Pengambilan Gambar

Sebelum pengguna menekan tombol shutter, kamera sudah memotret empat gambar pendek dan empat gambar sekunder.
Ketika tombol shutter ditekan, kamera akan mengambil long exposure, dan hanya dalam satu detik Neural Engine menganalisis kombinasi, serta memilih yang terbaik di antaranya.
Pada saat itu, Deep Fusion pada chip A13 melewati setiap piksel pada gambar untuk memilih dan mengoptimalkan semuanya dari sisi detail dan noise. Semua proses tersebut terjadi dalam hitungan detik, dan Schiller menyebutnya ssebagai "ilmu gila."
Semua proses itu disebut menghasilkan gambar sangat detail, rentang dinamis yang mengesankan, dan noise sangat rendah. Pengguna dapat melihatnya ketika memperbesar gambar.
Jika rumor ini benar, Samsung diperkirakan akan mengumumkan teknologi tersebut pada Februari 2020 di Mobile World Congress (MWC), Barcelona. Samsung Galaxy S11 akan diumumkan pada hari yang sama.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty [idc]
Share:

Recent Posts